Islamic Widget

Wednesday, May 19, 2010

Waspada Doa Mereka Yang Dizalimi

Buatlah benteng pertahanan pada diri kita dengan tidak berbuat zalim terhadap orang lain dan berusaha untuk berlaku adil



عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ مُعَاذاً إِلَى الْيَمَنِ وَقَالَ لَهُ : "اِتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُوْمِ ، فَإِنَّهَا لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللهِ حِجَابٌ".



Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan bahwa Nabi SAW telah mengutus Mu’adz ke Yaman dan Beliau berkata kepadanya : "Takutlah kamu akan doa seorang yang terzalimi, karena doa tersebut tidak adah hijab (penghalang) diantara dia dengan Allah". (H.R. Bukhari dan Muslim)

Ketika Rasulullah SAW mengutus seorang sahabatnya yang bernama Mu’adz bin Jabal ke negeri Yaman untuk berdakwah di sana, Beliau memberikan beberapa pesan penting dalam mengajak manusia kepada kebenaran yang telah diemban olehnya SAW. Dalam hadits ini beliau berpesan kepada Mu’adz bin Jabal agar waspada dan takut akan doa orang yang terzalimi, karena doa orang yang terzalimi tidak akan tertolak. Demikian pesan Rasulullah SAW :

“ … doa tersebut tidak adah hijab (penghalang) diatara dia dengan Allah”. Oleh karenanya bersikap adil senantiasa harus ada pada diri setiap individu muslim.

Hancurnya Umat Terdahulu Karena Berprilaku Zalim

Banyak kita dapati dalam Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW hancurnya umat terdahulu disebabkan prilaku zalim yang mereka lakukan.

Fir’aun Raja Kezaliman

Apa yang dilakukan Fir’aun, sang raja kezaliman dan bala tentaranya kepada umat Nabi Musa AS jelas adalah penyebab musnahnya mereka dengan cara ditenggelamkan dilaut merah.

Diantara kezalimanan yang dilakukan Fir’aun dan bala tentaranya tersebut adalah mereka telah membunuhi anak-anak laki bani israil dan membiarkan anak-anak perempuan mereka hidup. Dengan perlakuan zalim ini, Nabi Musa AS pun mengajak kaumnya untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT dan bersabar atas kezaliman ini.

Kemudian Nabi Musa AS berdoa kepada Allah SWT atas kehancuran dan kebinasaan Fir’aun dan para pengukutnya :

"رَبَّنَا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلأَهُ زِيْنَةً وَأَمْوَالاً فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّواْ عَن سَبِيلِكَ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَلاَ يُؤْمِنُواْ حَتَّى يَرَوُاْ الْعَذَابَ الأَلِيمَ"



“ ... Ya Tuhan kami, engkau telah memberi kepada Fir’aun dan para pemuka kaumnya berupa perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami ini semua mengakibatkan mereka menyesatkan manusia (hamba-hamba-Mu), dari jalan-Mu. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta-benda mereka dan kunci matilah hati mereka. Mereka tidak akan beriman dan kembali kepada jalan yang benar sebelum melihat siksaan-Mu yang pedih.” (Q.S. Yunus/10 : 88)

Orang-Orang Yang Doanya Maqbul

Ada banyak orang yang doanya tidak akan tertolak alias maqbul, diantaranya :

1.Orang yang Berpuasa
Diantara doa yang akan dikabulkan oleh Allah SWT adalah doa orang yang berpuasa, doanya akan Allah kabulkan hingga dia berbuaka puasa, namun tentunya puasa yang dia lakukan adalah puasa yang dilandasi oleh keikhlasan karena Allah SWT.

2.Pemimpin Yang adil
Jabatan atau kepemimpinan adalah sebuah amanah besar yang dibebankan Allah SWT kepada orang-orang tertentu, bahkan kita semua adalah pemimpin untuk diri kita masing-masing, dan pada hari kiamat kelak Allah SWT akan memimta pertanggungjawaban atas kepemimpinan yang telah kita pikul selama kita menerima amanah tersebut di dunia ini.

Seorang pemimpin mulai dari presiden sampai kepada jabatan kepemerintahan yang paling rendah dan tentunya siapa pun kita ketika mendapati suatu amanah sebagai seorang pemimipin maka dituntut untuk berlaku adil dalam memimpin para bawahannya. Oleh karenanya beruntung bagi mereka yang mampu berlaku adil dalam kepemimpinannya, Sehingga Allah SWT akan mengabulkan doa mereka.

3.Orang Yang Terzalimi
Hadits di atas juga memberi isyarat, siapapun kita, agar selalu berbuat adil dalam segala hal dan tidak melakukan perlakuan zalim, kalau seseorang berlaku zalim kepada orang lain maka nantikanlah akibat buruk dari perbuatannya itu, cepat atau lambat dia akan ‘menikmati’ doa orang yang teraniaya tersebut.

Jadi, buatlah benteng pertahanan pada diri kita dengan tidak berbuat zalim terhadap orang lain dan berusaha untuk berlaku adil, kerena memang doa orang yang terzalimi sangat ‘ampuh’ terhadap orang yang menzaliminya, sehingga Rasulullah SAW pun memberikan satu warning kepada kita bahwa orang yang terzalimi doanya akan terkabul walaupun sebelumnya ada penyebab doanya tidak terkabul seperti makanan orang tersebut didapat dari jalan yang haram alias tidak halal.

Memang ada satu hadits Rasulullah SAW yang mengisyaratkan bahwa doa orang yang pakaian dan makanannya tidak halal, doanya tidak akan terkabul. Namun, misalnya orang seperti dia dizalami oleh seseorang, maka apabila dia berdoa, maka doanya yang dialamatkan kepada pelaku kezaliman tersebut akan terkabul.

Demikian semua itu adalah isyarat akan terkabulnya doa mereka sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut :

"ثَلاَثَةٌ لاَ تُرُدُّ دَعْوَتُهُمْ : اَلصَّائِمُ حِيْنَ يُفْطِرُ، وَاْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ يَرْفَعُهَا اللهُ فَوْقَ الْغَمَامِ، وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ، وَيَقُوْلُ لَهَا الرَّبُّ : وَعِزَّتِيْ وَجَلاَلِيْ َلأَنْصُرَنَّكَ وَلَوْ بَعْدَ حِيْنٍ".



“Ada tiga orang yang doanya tidak akan tertolak : “Orang yang berpuasa hingga dia berbuka, pemimpin yang adil dan doa orang yang terzalimi, Allah akan angkat doa-doa tersebut di atas awan dan dibukakan untuknya pintu-pintu langit, kemudian Allah berfirman : “Demi keperkasaan-Ku dan keagungan-Ku, Aku pasti akan tolong kamu walau pun setelah melalui suatu masa“. (H.R. Ahmad)

Masih banyak lagi doa orang-orang yang apabila dia berdoa Allah SWT akan kabulkan doanya, seperti doa kedua orang tua kepada anaknya, doa orang yang dalam berpergian, doa seseorang kepada saudara saat dia tidak mengetahuinya dan masih banyak lagi tentunya.

Semoga kita termasuk orang yang mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT dengan dikabulkan doa dan harapan kita semua. Amin ya Rabbal ‘alamin
Wallahu a'lam bishshawab